Melati Untuk Ibu


22 Desember 2014
-Senin-

Melati adalah bunga kesukaanmu kan, Bu ?
Walau tak pernah kutabur di atas pusaramu, bukan berarti aku tak mengingat itu.
Bunga itu tetap tumbuh di sudut halaman rumah kita.
Kubiarkan dia mekar mewangi dan akhirnya bersatu dengan tanah.

Salah satu pengingat tentangmu, selain buah sawo, buku, majalah, soto ayam, darah tinggi, neurolog, selasar rumah sakit, ah ... banyak  Bu.

Hari ini, tak bisa kususut buliran yang mengalir di sudut mata.
Rindu, Bu.
Serindu-rindunya.

3 komentar:

  1. Lukisan kata-katanya menyentuh hati ...
    Dan lukisan cahayanya bagus banget, melati yang backgroundnya bokeh...
    Salam hangat dari Jembrana, Bali.

    BalasHapus
  2. Beruntungnya aku masih ada mama... hiks...
    Do'a terbaik utk alm. mamanya bu Dey..

    BalasHapus